Pembekuan merupakan suatu cara pengawetan bahan pangan dengan cara
membekukan bahan pada suhu di bawah titik beku pangan tersebut. Dengan
membekunya sebagian kandungan air bahan atau dengan terbentuknya es
(ketersediaan air menurun), maka kegiatan enzim dan jasad renik dapat dihambat
atau dihentikan sehingga dapat mempertahankan mutu bahan pangan. Mutu hasil
pembekuan masih mendekati buah segar walaupun tidak dapat dibandingkan dengan
mutu hasil pendinginan.
Pembekuan dapat mempertahankan rasa dan nilai gizi bahan pangan yang lebih baik daripada metoda lain, karena pengawetan dengan suhu rendah (pembekuan) dapat menghambat aktivitas mikroba mencegah terjadinya reaksireaksi kimia dan aktivitas enzim yang dapat merusak kandungan gizi bahan pangan. Walaupun pembekuan dapat mereduksi jumlah mikroba yang sangat nyata tetapi tidak dapat mensterilkan makanan dari mikroba (Frazier, 1977)
Pembekuan dapat mempertahankan rasa dan nilai gizi bahan pangan yang lebih baik daripada metoda lain, karena pengawetan dengan suhu rendah (pembekuan) dapat menghambat aktivitas mikroba mencegah terjadinya reaksireaksi kimia dan aktivitas enzim yang dapat merusak kandungan gizi bahan pangan. Walaupun pembekuan dapat mereduksi jumlah mikroba yang sangat nyata tetapi tidak dapat mensterilkan makanan dari mikroba (Frazier, 1977)
Menurut Tambunan (1999), pembekuan berarti pemindahan panas dari bahan
yang disertai dengan perubahan fase dari cair ke padat, dan merupakan salah
satu proses pengawetan yang umum dilakukan untuk penanganan bahan pangan. Pada
proses pembekuan, penurunan suhu akan menurunkan aktifitas mikroorganisma dan
sistem enzim, sehingga mencegah kerusakan bahan pangan. Selain itu,
kristalisasi air akibat pembekuan akan mengurangi kadar air bahan dalam fase
cair di dalam bahan pangan tersebut sehingga menghambat pertumbuhan mikroba
atau aktivitas sekunder enzim. Proses pembekuan terjadi secara bertahap dari
permukaan sampai pusat bahan. Pada pemukaan bahan, pembekuan berlangsung cepat
sedangkan pada bagian yang lebih dalam, proses pembekuan berlangsung lambat
(Brennan, 1981). Pada awal proses pembekuan, terjadi fase precooling dimana
suhu bahan diturunkan dari suhu awal ke suhu titik beku. Pada tahap ini semua
kandungan air bahan berada pada keadaan cair (Holdworth, 1968). Setelah tahap precooling
terjadi tahap perubahan fase, pada tahap ini terjadi pembentukan kristal es
(Heldman dan Singh, 1981).
Daftar Pustaka
Frazier, W.C. and P.C. Westhoff, 1977. Food Microbiology. Mc. Graw Hill Book Co. Inc. New York.
Tambunan, A.H., 1999. Pengembangan
Metoda Pembekuan Vakum Untuk Produk Pangan Usulan Penelitian Hibah Bersaing
Perguruan Tinggi. Institut Pertanian Bogor.
Brennan, J.G., 1981. Food Freezing
Operation. Applied Science Publisher, Ltd. London.
Holdworth, S.D., 1968. Current
aspects of Preseruation by Freezing. Food Manuf,43(7):38
Helman, D.R. and R.P. Singh. 1981. Rekayasa
Proses Pangan (Food Processing Engeneering ) diterjemahkan oleh M.A.
Wirahatakusumah dkk. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor.
Sumber Bacaan/Artikel : AINUN ROHANAH,
Fakultas Pertanian Jurusan Teknologi Program Studi Mekanisasi Universitas Sumatera Utara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar